PANGLIMA KUMBANG

Berita Utama

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Sabtu, 20 September 2025

Sambut Harhubnas dan HUT ke-80, KAI Divre II Sumbar Intensifkan Sosialisasi Perlintasan KA


Padang | Setiap bunyi klakson lokomotif yang bergema di perlintasan sebidang kereta api adalah pengingat nyata akan pentingnya keselamatan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumatera Barat tidak pernah lelah mengedukasi masyarakat agar lebih disiplin di perlintasan, karena kecelakaan sekecil apa pun di jalur ini bisa berdampak besar pada nyawa dan kelancaran perjalanan kereta, Sabtu 20 September 2025.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab, menegaskan bahwa keselamatan perjalanan kereta api adalah prioritas yang harus dijaga bersama. Sepanjang tahun 2024, KAI Divre II Sumbar tercatat sudah melaksanakan 38 kali sosialisasi. Tahun ini, program itu ditingkatkan menjadi kegiatan rutin setiap minggu di empat titik berbeda, sehingga sampai September 2025 sudah terlaksana di 103 perlintasan resmi.

Momentum Hari Perhubungan Nasional sekaligus peringatan HUT ke-80 KAI pada Sabtu (20/9) menjadi momen penting untuk kembali mengingatkan publik. Di hari itu, KAI bersama stakeholder menyebar di empat titik perlintasan Kabupaten Padang Pariaman, yakni JPL 33a Lubuk Alung, JPL 30a Sungai Buluh, JPL 01 Kasang, dan JPL 02 Katapiang.

Kegiatan sosialisasi tidak sekadar formalitas. Petugas dari KAI, Balai Teknik Perkeretaapian, Dishub, Jasa Raharja, TNI/Polri, hingga komunitas pecinta kereta api ikut turun langsung. Mereka memberikan imbauan lewat pengeras suara, membagikan stiker, memasang spanduk keselamatan, hingga menyerahkan bingkisan kepada petugas penjaga pintu perlintasan.

“Pelanggaran di perlintasan sebidang bukan hanya membahayakan nyawa, tapi juga melanggar hukum. UU No. 23 Tahun 2007 dan UU No. 22 Tahun 2009 menegaskan perjalanan kereta api memiliki prioritas utama. Pelanggar bisa dipidana hingga tiga bulan penjara atau denda Rp15 juta,” tegas Reza.

Lebih jauh, KAI Divre II Sumbar juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas sembarangan di sekitar rel. Jalur kereta api adalah area terbatas yang tidak boleh digunakan untuk bermain, berjualan, menjemur pakaian, atau menggembala ternak. Semua aktivitas tersebut rawan memicu kecelakaan fatal.

Selain sosialisasi, KAI Divre II Sumbar sepanjang 2025 telah menutup 10 titik perlintasan liar, memasang 34 banner keselamatan di titik rawan, menggelar edukasi di 10 sekolah, serta memberikan CSR berupa sarana olahraga di 10 lokasi sekitar jalur kereta.

Reza menambahkan, semua langkah ini dilakukan demi menekan angka kecelakaan sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif. “Dengan kepedulian dan kedisiplinan bersama, kecelakaan di perlintasan sebidang bisa dicegah. KAI bersama pemerintah daerah, BTP, dan stakeholder lain akan terus memperluas upaya pencegahan melalui edukasi, perbaikan fasilitas, dan koordinasi lintas sektor,” ujarnya.

KAI Divre II Sumbar juga mengapresiasi peran masyarakat dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Jika ada potensi bahaya atau aktivitas mencurigakan di jalur KA, masyarakat bisa melapor ke stasiun terdekat atau Contact Center KAI 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, maupun akun resmi media sosial @KAI121.

Dengan disiplin bersama, perlintasan sebidang bukan lagi titik rawan, melainkan simbol kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan KAI untuk menghadirkan perjalanan yang aman dan nyaman.

TIM RMO

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir Tinjau Lokasi Pencurian dan Pelemparan Batu di Tol Padang–Sicincin


Padang Pariaman | Jalur tol Padang–Sicincin yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat sekaligus infrastruktur vital penghubung antarwilayah kini menjadi sorotan setelah terjadi pencurian perangkat pengaman jalan serta aksi pelemparan batu terhadap pengguna tol, Jumat, 19 September 2025.

Kejadian ini langsung direspons cepat oleh aparat kepolisian. Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, S.I.K., M.Si., bersama Kasat Lantas dan Kasat Intelkam, turun langsung ke lapangan untuk mengecek lokasi kejadian, memastikan keamanan jalur tol, dan memberikan arahan strategis kepada jajaran.

Kapolres menegaskan, tindak pencurian fasilitas jalan tol maupun pelemparan batu adalah tindakan kriminal yang sangat berbahaya. Selain menimbulkan kerugian negara, perbuatan itu juga berpotensi memicu kecelakaan fatal dan merenggut nyawa pengendara.

“Kejadian seperti ini tidak hanya merugikan materi, tetapi juga bisa menimbulkan korban jiwa. Kami tidak akan tinggal diam. Penyelidikan sedang kami lakukan secara intensif, dan siapa pun yang terbukti terlibat akan ditindak tegas,” ujar AKBP Ahmad Faisol Amir.

Dalam peninjauan, Kapolres memeriksa titik lokasi pencurian serta jalur yang rawan digunakan pelaku untuk melakukan pelemparan batu. Ia menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan patroli, memperkuat pemantauan menggunakan personel maupun teknologi, serta mempercepat pengumpulan barang bukti.

“Kami sudah memetakan beberapa lokasi yang rawan tindak kriminal. Personel akan kami tempatkan secara bergantian untuk memastikan keamanan masyarakat pengguna tol tetap terjaga,” tambah Kapolres.

Polres Padang Pariaman juga bekerja sama dengan pengelola jalan tol untuk memperketat sistem keamanan. Pengawasan melalui CCTV diperkuat, dan setiap laporan masyarakat segera ditindaklanjuti. Sinergi ini, menurut Kapolres, menjadi kunci untuk mempersempit ruang gerak para pelaku.

Kapolres tak lupa mengajak masyarakat agar ikut berperan menjaga fasilitas publik. Ia menekankan, keberhasilan polisi dalam menjaga kamtibmas akan lebih optimal bila masyarakat juga berkontribusi.

“Tol Padang–Sicincin adalah aset vital. Kami mengimbau masyarakat untuk melapor bila menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar jalur tol. Dengan sinergi bersama, keamanan bisa kita wujudkan,” tegasnya.

Kehadiran langsung Kapolres di lapangan mendapat apresiasi dari warga setempat. Banyak masyarakat menilai, sikap sigap Kapolres memberikan rasa tenang di tengah keresahan akibat ulah oknum tak bertanggung jawab.

Hingga kini, tim khusus yang dibentuk Polres Padang Pariaman terus bekerja untuk melacak para pelaku pencurian perangkat tol sekaligus menindak tegas pelaku pelemparan batu. Patroli siang dan malam juga diperketat, sehingga pengguna jalan tol dapat kembali merasa aman.

Turunnya AKBP Ahmad Faisol Amir langsung ke lokasi bukan hanya simbol respons cepat aparat, tetapi juga penegasan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama. Polres Padang Pariaman berkomitmen menjaga keamanan jalur strategis ini agar benar-benar menjadi sarana transportasi yang nyaman, aman, dan mendukung kemajuan daerah.

TIM RMO

Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Reza Apresiasi Wajib Pajak Taat Bayar


SUMBAR | Suasana berbeda menyelimuti Kantor Samsat Padang pagi itu. Di tengah rutinitas antrean masyarakat yang hendak mengurus pajak kendaraan bermotor, hadir sosok perwira polisi dengan senyum hangat yang langsung menyapa para wajib pajak. Ia adalah Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Reza, yang memimpin langsung kegiatan Polantas Menyapa sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang taat membayar pajak, Padang Jumat 19 September 2025.

Momen ini sontak menjadi perhatian. Para wajib pajak yang umumnya hanya fokus menunaikan kewajiban administratif, kali ini disambut penuh keramahan sekaligus penghargaan. Tak hanya kata-kata motivasi, sejumlah helm berstandar SNI dan bingkisan diberikan langsung oleh Kombes Pol Reza kepada warga yang membayar pajak tepat waktu.

“Kami ingin  bahwa masyarakat yang taat pajak adalah pahlawan pembangunan. Tanpa kepatuhan mereka, sulit bagi kita membangun infrastruktur jalan, memperbaiki fasilitas lalu lintas, dan mewujudkan keselamatan di jalan raya. Semua ini adalah langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kombes Pol Reza dengan penuh semangat.

Sentuhan Humanis Polisi Lalu Lintas

Kegiatan apresiasi ini menghadirkan suasana berbeda di tengah masyarakat. Salah seorang warga, Ridwan (52), tak kuasa menyembunyikan senyumnya saat menerima helm langsung dari tangan Kombes Pol Reza. “Saya kaget sekaligus bangga. Biasanya kita datang hanya untuk bayar pajak, tapi kali ini disambut dan dihargai. Rasanya berbeda sekali, saya merasa diperhatikan,” ungkapnya.

Bagi Kombes Pol Reza, kedekatan dengan masyarakat adalah kunci. Ia ingin menegaskan bahwa polisi bukanlah sosok yang menakutkan, melainkan sahabat yang hadir dengan kepedulian nyata. Dengan membangun komunikasi langsung dan memberikan apresiasi sederhana, polisi lalu lintas dapat menumbuhkan kepercayaan dan kesadaran hukum di tengah masyarakat.

Pajak sebagai Kontribusi untuk Keselamatan Bersama

Dalam sambutannya, Kombes Pol Reza menjelaskan bahwa pajak kendaraan bermotor memiliki peran vital dalam mendukung pembangunan nasional. Dana yang terkumpul tidak hanya masuk dalam kas daerah, tetapi juga digunakan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi, memperbaiki sarana lalu lintas, hingga mendukung berbagai program keselamatan jalan.

“Bayar pajak tepat waktu bukan hanya kewajiban, tapi bentuk kontribusi nyata setiap warga negara untuk kemajuan bangsa. Jalan yang lebih baik, rambu yang jelas, fasilitas publik yang aman—semua itu lahir dari kepatuhan masyarakat membayar pajak,” tegas Reza.

Helm SNI: Simbol Kepedulian pada Nyawa Pengendara

Bingkisan helm SNI yang dibagikan dalam kegiatan ini bukan sekadar hadiah, melainkan simbol kepedulian polisi terhadap keselamatan warga. Helm yang sesuai standar diyakini mampu melindungi kepala pengendara dalam kecelakaan dan menjadi salah satu langkah penting menekan angka fatalitas di jalan raya.

“Helm yang saya berikan bukan hanya hadiah, tetapi pengingat bahwa keselamatan adalah yang utama. Kami ingin setiap pengendara pulang ke rumah dengan selamat. Itu jauh lebih berharga daripada sekadar menuntaskan perjalanan,” jelas Kombes Pol Reza.

Semangat HUT Lalu Lintas ke-70

Kegiatan apresiasi ini juga bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Lalu Lintas Bhayangkara ke-70. Tahun ini, Polantas mengusung tema “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas”.

Menurut Kombes Pol Reza, modernisasi lalu lintas tidak semata berbicara soal teknologi digitalisasi pelayanan, tetapi juga soal membangun budaya tertib, disiplin, dan sadar hukum di tengah masyarakat. “Modern itu berarti pelayanan cepat, transparan, bebas pungli, dan masyarakat merasa nyaman. Berkeselamatan artinya setiap langkah yang kita lakukan selalu berorientasi pada nyawa manusia,” ungkapnya.

Polisi dan Masyarakat: Mitra Menuju Indonesia Emas

Apresiasi sederhana ini diharapkan dapat menjadi inspirasi. Bukan hanya soal hadiah, tetapi juga soal bagaimana aparat negara menghargai warganya. Kombes Pol Reza menekankan bahwa membangun bangsa membutuhkan kebersamaan. Polisi tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat, begitu pula sebaliknya.

“Kami hadir di sini bukan sekadar menegakkan hukum, tetapi juga membangun kemitraan. Polisi lalu lintas adalah sahabat masyarakat di jalan raya. Jika kita sama-sama disiplin dan taat aturan, saya yakin Sumatera Barat, bahkan Indonesia, akan menjadi contoh lalu lintas modern yang berkeselamatan,” kata Reza.

Profil Singkat Kombes Pol Reza

Kombes Pol Reza dikenal sebagai perwira menengah yang konsisten mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap tugasnya. Sebelum menjabat sebagai Dirlantas Polda Sumbar, ia telah menorehkan pengalaman panjang di bidang lalu lintas dan kepolisian preventif.

Di berbagai kesempatan, Reza menekankan bahwa polisi harus hadir sebagai mitra masyarakat, bukan sekadar penegak aturan. Visi besarnya adalah menghadirkan pelayanan lalu lintas yang modern, transparan, dan berorientasi pada keselamatan jiwa manusia.

Kiprah Kombes Pol Reza di Ditlantas Polda Sumbar semakin mempertegas komitmennya membangun budaya disiplin dan kepatuhan hukum. Program Polantas Menyapa yang ia gagas adalah cermin kepemimpinannya—tegas dalam aturan, namun tetap hangat dan bersahabat kepada masyarakat.

Apresiasi Jadi Inspirasi Nasional

Kegiatan Polantas Menyapa yang digagas Ditlantas Polda Sumbar ini membuktikan bahwa apresiasi, sekecil apapun, bisa memberikan dampak besar. Dari wajah-wajah bahagia para wajib pajak, tersirat semangat untuk terus disiplin dan berkontribusi.

Langkah humanis seperti ini menjadi bukti bahwa Polantas kini semakin dekat dengan masyarakat. Bukan lagi sebatas aparat penegak aturan, tetapi juga hadir sebagai motivator, pengingat, dan sahabat dalam perjalanan menuju cita-cita besar: Indonesia Emas 2045.

TIM RMO

Jumat, 19 September 2025

Dirresnarkoba Polda Sumbar dan Kapolres Padang Pariaman Pimpin Asistensi Kampung Bebas Narkoba di Nagari Kasang


Sumbar | Kombes Pol Wedy Mahadi dan AKBP Ahmad Faisol Amir Gerakkan Masyarakat Nagari Kasang Lawan Narkoba

Dirresnarkoba Polda Sumbar dan Kapolres Padang Pariaman Pimpin Gerakan Kampung Bebas Narkoba di Nagari Kasang

Padang Pariaman | Pagi yang cerah di Korong Tanjung, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kamis (18/9/2025), menjadi saksi komitmen kuat jajaran kepolisian dalam perang melawan narkoba. Ratusan masyarakat bersama tokoh adat, pemuda, hingga perangkat nagari, berkumpul di Posko Kampung Bebas Narkoba. Mereka hadir bukan sekadar menyaksikan seremoni, tetapi meneguhkan tekad menjadikan lingkungan mereka benar-benar bersih dari narkoba.

Di tengah semangat itu, hadir langsung Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Wedy Mahadi, S.I.K., M.A.P., yang memimpin kegiatan Asistensi Kampung Bebas Narkoba. Kehadiran beliau menjadi bukti bahwa program ini bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari strategi besar Polda Sumbar untuk membangun benteng pertahanan sosial di tingkat nagari.

Tak kalah penting, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, S.I.K., M.Si., juga tampil di garis depan mendampingi Dirresnarkoba. Didukung jajaran utama Polres seperti Wakapolres, Kasat Intel, Kasatresnarkoba, Kasatlantas, hingga Kapolsek Batang Anai, keberadaan mereka memberi energi baru bagi masyarakat yang selama ini khawatir dengan ancaman narkoba.

Ajakan Dirresnarkoba: Perang Bersama, Bukan Sendiri

Dalam sambutannya, Kombes Pol Wedy Mahadi mengingatkan bahwa narkoba adalah musuh nyata yang merusak generasi bangsa. Ia menegaskan bahwa tugas Polri tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan penuh dari masyarakat.

“Polri sangat membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi narkoba secara bersama-sama. Informasi sekecil apa pun sangat berharga. Peran ninik mamak, tokoh adat, tokoh agama, hingga orang tua dan pemuda adalah benteng utama agar nagari kita bebas dari narkoba,” ujar Wedy di hadapan masyarakat yang memenuhi posko.

Lebih jauh, Wedy menjelaskan bahwa asistensi ini bukan hanya pertemuan formal. Polda Sumbar hadir untuk memberikan pembekalan langsung kepada personel Satresnarkoba Polres Padang Pariaman, termasuk strategi deteksi dini, pola pengumpulan informasi di lapangan, hingga cara membangun sinergi yang sehat bersama tokoh masyarakat.

Komitmen Kapolres Padang Pariaman: Dari Deklarasi ke Aksi Nyata

Di sisi lain, Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir menegaskan pihaknya siap mengawal penuh program Kampung Bebas Narkoba hingga ke tahap aksi nyata. Menurutnya, keberhasilan tidak boleh berhenti pada seremoni, melainkan harus berlanjut ke dalam keseharian masyarakat.

“Kami bersama jajaran siap memastikan bahwa program ini berjalan efektif. Bukan sekadar deklarasi, tetapi aksi nyata di lapangan. Tujuannya jelas, menjadikan Nagari Kasang sebagai wilayah yang benar-benar bebas dari narkoba, dan ini akan menjadi inspirasi bagi nagari lain di Sumatera Barat,” ungkap Kapolres.

Komitmen itu disambut antusias masyarakat. Sejumlah tokoh adat dan pemuda yang hadir menegaskan kesiapan mereka untuk menjadi mata dan telinga kepolisian di nagari. Mereka menyadari bahwa narkoba tidak mengenal batas usia, dan hanya dengan kebersamaanlah ancaman itu dapat dilawan.

Kolaborasi Lintas Elemen: Dari Pemerintah Nagari hingga Pemuda

Kegiatan asistensi ini juga melibatkan Camat Batang Anai, Wali Nagari Kasang, Wali Korong se-Nagari Kasang, serta tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Kehadiran mereka menjadi sinyal kuat bahwa perang terhadap narkoba tidak lagi hanya urusan aparat penegak hukum, melainkan gerakan kolektif yang berakar hingga ke tingkat paling bawah.

Suasana di Posko Kampung Bebas Narkoba terasa penuh semangat kebersamaan. Spanduk bertuliskan ajakan “Nagari Kasang Bersih dari Narkoba” terpasang rapi, sementara masyarakat dari berbagai kalangan duduk berdampingan mendengarkan arahan dari jajaran kepolisian.

Nagari Kasang, Role Model Sumbar

Program Kampung Bebas Narkoba yang digagas Ditresnarkoba Polda Sumbar bertujuan menjadikan Nagari Kasang sebagai role model bagi nagari lain di Sumatera Barat. Dengan dukungan aparat, pemerintah daerah, ninik mamak, dan pemuda, diharapkan model ini dapat direplikasi ke wilayah lain yang juga menghadapi ancaman serupa.

Kombes Pol Wedy Mahadi menegaskan, keberhasilan sebuah program bukan diukur dari megahnya acara, tetapi dari keseriusan tindak lanjut di lapangan. “Kami ingin masyarakat merasakan manfaat nyata dari program ini. Tidak ada lagi generasi muda yang terjebak narkoba. Itu tujuan utama,” tegasnya.

Menutup dengan Komitmen Bersama

Kegiatan diakhiri dengan komitmen bersama antara Polri, pemerintah nagari, dan masyarakat. Dirresnarkoba Polda Sumbar dan Kapolres Padang Pariaman menandaskan bahwa perang terhadap narkoba adalah pekerjaan panjang yang memerlukan kesabaran, keteguhan, dan kolaborasi.

Dengan adanya asistensi ini, harapan besar tersemat bahwa Nagari Kasang benar-benar akan menjadi kampung percontohan bebas narkoba, sekaligus bukti nyata bahwa ketika aparat dan masyarakat bersatu, tidak ada ancaman yang terlalu besar untuk dihadapi.

TIM RMO

Kamis, 18 September 2025

Koramil 07/Bungus Gandeng PPM, Gelar Patroli Malam Humanis Demi Kamtibmas Kondusif


Padang, 18 September 2025 | Malam di Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, tidak seperti biasanya. Udara laut yang sejuk bercampur dengan suasana hangat penuh kebersamaan. Jalanan yang biasanya sepi di beberapa titik tampak ramai oleh kehadiran prajurit TNI dari Koramil 07/Bungus bersama anggota Pemuda Panca Marga (PPM). Mereka bergerak menyusuri kampung-kampung, lorong, hingga pusat keramaian dengan senyum ramah, menyapa warga satu per satu.

Patroli malam itu bukan sekadar rutinitas formal, tetapi menjadi bukti nyata hadirnya TNI di tengah masyarakat. Dengan berbalut seragam, namun tetap mengedepankan pendekatan humanis, para personel melangkah mantap—bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melindungi.

Antisipasi Gejolak Nasional

Patroli gabungan ini lahir dari kesadaran atas kondisi nasional belakangan ini. Aksi unjuk rasa yang nyaris serentak di berbagai daerah Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas keamanan. Meski wilayah Bungus relatif aman, langkah preventif tetap harus dilakukan.

Danramil 07/Bungus, Kapten Inf Japilus, menegaskan pentingnya upaya dini menjaga Kamtibmas.

“Patroli keliling bersama PPM ini bertujuan menciptakan suasana aman dan kondusif bagi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa TNI tidak hanya hadir untuk pertahanan negara, tetapi juga peduli terhadap ketertiban sosial di lingkungan masyarakat,” ujarnya.

Sinergi TNI dan PPM

Yang menarik, patroli ini tidak hanya diisi oleh prajurit berseragam hijau, tetapi juga melibatkan PPM—organisasi anak-anak pejuang kemerdekaan. Kehadiran mereka menjadi simbol keterlibatan masyarakat sipil dalam menjaga ketenangan wilayah.

Ketua PPM Bungus, Ridwan, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian generasi penerus pejuang bangsa.

“Kami bangga bisa berpatroli bersama TNI. Ini bukan hanya soal menjaga keamanan, tetapi juga meneguhkan ikatan emosional antara aparat dan masyarakat. Semangat gotong royong harus terus hidup,” ungkapnya.

Menyapa Warga, Menyulam Keakraban

Patroli malam itu berlangsung hangat. Di sebuah warung kopi sederhana, rombongan berhenti sejenak. Prajurit dan anggota PPM menyapa warga yang sedang duduk santai. Dialog ringan pun tercipta. Mereka berbicara soal keamanan kampung, mengingatkan anak muda agar tidak terlibat kenakalan remaja, sekaligus memberi imbauan agar masyarakat bijak dalam menyaring informasi di media sosial.

Bagi warga, kehadiran patroli ini membawa rasa aman yang nyata. Ibu Nurlela (52), seorang pedagang kecil di Pasar Bungus, merasa tenang dengan adanya patroli malam.

“Kalau ada tentara dan pemuda ikut keliling begini, kami merasa lebih terlindungi. Anak-anak bisa pulang ngaji dengan aman, kami pun bisa berjualan tanpa rasa khawatir,” tuturnya dengan wajah lega.

Dilaksanakan Berkala, Utamakan Pendekatan Humanis

Kapten Inf Japilus memastikan bahwa kegiatan ini tidak berhenti hanya sekali. Patroli akan dilakukan secara berkala, terutama pada akhir pekan yang kerap menjadi momen meningkatnya aktivitas masyarakat.

“Kami selalu mengedepankan cara yang ramah, sopan, dan humanis. Kehadiran TNI bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memberi rasa aman. Dengan begini, masyarakat merasa dilindungi sekaligus dihargai,” tambahnya.

Lebih dari Sekadar Patroli

Patroli malam ini memiliki makna yang lebih luas: membangun jembatan kepercayaan antara aparat dan rakyat. Bukan hanya tentang menjaga keamanan, tetapi juga tentang memperkuat nilai kebersamaan, solidaritas, dan semangat gotong royong.

Suasana Bungus malam itu pun seolah memberi pesan kuat: keamanan tidak bisa ditopang oleh aparat semata. Harus ada sinergi, harus ada kepedulian bersama. Dan dengan adanya patroli gabungan TNI–PPM, masyarakat Bungus diyakinkan bahwa keamanan wilayah mereka terjaga dengan penuh rasa kekeluargaan.

Harapan Ke Depan

Masyarakat berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan bahkan diperluas. Tidak hanya di Bungus, tetapi juga di daerah-daerah lain yang rawan konflik sosial. Dengan pola patroli yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, suasana damai dan kondusif di Sumatera Barat dapat terus dipertahankan.

Pada akhirnya, patroli ini menjadi bukti bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. TNI, PPM, dan masyarakat bahu-membahu menjaga wilayah, menghadirkan rasa aman, sekaligus menumbuhkan optimisme di tengah dinamika bangsa.

(Pendim 0312/Padang)

Kapolda Sumbar Buka Lomba Polisi Cilik dalam Peringatan Hari Keselamatan dan HUT Lalu Lintas 2025


SUMBAR | Ratusan pasang mata tertuju ke panggung utama Mall Transmart Khatib Sulaiman, Kota Padang, pada Rabu (17/9/2025). Suasana penuh semangat dan keceriaan anak-anak tampak memenuhi arena, ketika Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA., membuka secara resmi Lomba Polisi Cilik (Pocil) se-Sumatera Barat.

Gelaran ini menghadirkan perwakilan Pocil dari berbagai daerah di Sumbar. Anak-anak berseragam mini polisi, dengan wajah penuh percaya diri, siap menunjukkan kemampuan baris-berbaris, formasi, yel-yel, dan kreativitas mereka di hadapan pengunjung mall yang memadati lokasi acara.

Lomba Pocil ini digelar sebagai bagian dari rangkaian Hari Keselamatan Lalu Lintas sekaligus menyemarakkan Hari Ulang Tahun Lalu Lintas Bhayangkara ke-70. Tak sekadar perlombaan, kegiatan ini menjadi sarana edukasi serta pembinaan disiplin berlalu lintas sejak dini.

Pimpinan Polda Sumbar Hadir Lengkap

Selain Kapolda, tampak hadir mendampingi, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin, Irwasda, Dirlantas Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., serta para Pejabat Utama (PJU) Polda Sumbar. Kehadiran para petinggi Polda Sumbar ini menambah bobot acara, sekaligus memperlihatkan dukungan nyata Polri terhadap pembinaan generasi muda.

Kapolda: Pocil Adalah Generasi Penerus

Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa lomba Pocil bukan hanya ajang adu keterampilan, tetapi juga wadah pembinaan karakter.

“Melalui lomba Pocil ini, kita ingin menanamkan nilai kedisiplinan, keberanian, dan semangat kebersamaan sejak usia dini. Anak-anak Pocil adalah generasi penerus yang diharapkan kelak menjadi pribadi tangguh serta mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan negara,” tutur Kapolda.

Kapolda juga menekankan bahwa keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Dengan membekali anak-anak sejak dini, diharapkan mereka kelak menjadi teladan bagi lingkungannya.

Wakapolda dan Irwasda Apresiasi Kreativitas

Wakapolda Brigjen Pol Solihin mengapresiasi kreativitas peserta yang tampil penuh semangat dan kompak. Menurutnya, lomba Pocil menjadi contoh nyata bahwa edukasi dapat dikemas menyenangkan.

“Kami melihat antusiasme yang luar biasa dari anak-anak. Ini bukti bahwa disiplin dan kebersamaan bisa ditanamkan sejak usia dini dengan cara yang menggembirakan,” ungkap Wakapolda.

Sementara Irwasda Polda Sumbar menekankan pentingnya kesinambungan pembinaan. “Pocil bukan hanya simbol seremonial, melainkan bagian penting dari pembentukan karakter bangsa yang harus terus dipelihara,” tegasnya.

Edukatif, Meriah, dan Menghibur

Atraksi Pocil yang menampilkan formasi baris-berbaris, yel-yel penuh semangat, serta variasi gerakan kreatif menjadi daya tarik utama. Penampilan mereka mengundang tepuk tangan meriah dari pengunjung Transmart, yang sebagian besar ikut mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel.

Suasana mall yang biasanya dipenuhi pengunjung belanja, seakan berubah menjadi arena edukasi publik tentang disiplin dan keselamatan lalu lintas. Anak-anak yang tampil tidak hanya membawa pesan moral, tetapi juga menyebarkan energi positif bagi semua yang hadir.

Polisi Cilik, Simbol Harapan

Kapolda Sumbar menutup sambutannya dengan pesan mendalam.

“Polisi Cilik adalah simbol harapan kita semua. Mereka menunjukkan bahwa kedisiplinan, kerja sama, dan kepedulian bisa dipelajari sejak usia dini. Inilah generasi yang nantinya akan meneruskan cita-cita bangsa, termasuk dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di jalan raya,” tutup Kapolda.

Pada akhir acara, Kapolda bersama Wakapolda, Irwasda, dan Dirlantas menyerahkan piala serta penghargaan kepada para pemenang. Ekspresi bangga dan gembira terpancar dari wajah anak-anak Pocil, sekaligus menjadi penutup manis sebuah acara yang tidak hanya meriah, tetapi juga sarat makna bagi masa depan keselamatan lalu lintas di Indonesia.

TIM RMO

Dirlantas Polda Sumbar Ikuti Gerakan Subuh Berjamaah Bersama Kapolda, Perkuat Silaturahmi dan Disiplin Lalu Lintas


SUMBAR | Udara dini hari di Kota Padang masih terasa sejuk ketika ratusan jamaah mulai berdatangan menuju Masjid Muhsinin, Jalan Rasuna Said, Padang Baru, Rabu (17/9/2025). Masjid yang berdiri tepat di seberang rumah dinas Kapolda Sumbar itu dipenuhi jamaah yang datang dengan satu tujuan yang sama: melaksanakan Gerakan Subuh Berjamaah (GSB) bersama jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Barat.

Kegiatan ini menjadi spesial karena dihadiri langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, didampingi Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., AKBP Yudho Huntoro, S.I.K., M.I.K., serta segenap pejabat utama dan anggota Ditlantas Polda Sumbar. Kehadiran pucuk pimpinan kepolisian di Sumatera Barat itu menambah semangat jamaah yang sejak dini hari telah memenuhi saf-saf masjid.

Shalat, Silaturahmi, dan Pesan Kebersamaan

Setelah melaksanakan shalat Subuh berjamaah, suasana masjid semakin hangat ketika Kapolda Sumbar menyampaikan tausiyah singkat. Ia menegaskan bahwa Gerakan Subuh Berjamaah bukan sekadar ritual ibadah, melainkan juga sarana untuk mempererat silaturahmi antara polisi dan masyarakat.

“Polri akan selalu hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam menanamkan nilai moral, spiritual, dan kebersamaan. Dengan kebersamaan ini, kita bisa membangun Sumatera Barat yang aman, tertib, dan penuh keberkahan,” ujar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta di hadapan jamaah.

Dirlantas Ajak Disiplin Lalu Lintas

Sementara itu, Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq, memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan pesan penting mengenai disiplin berlalu lintas. Ia menekankan bahwa keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga kesadaran bersama masyarakat.

“Keselamatan berlalu lintas dimulai dari diri sendiri. Kalau kita disiplin berkendara, maka kita sudah berkontribusi bagi terciptanya Indonesia yang lebih maju. Dengan lalu lintas yang tertib, kita mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Pesan itu disampaikan seiring dengan tema kegiatan yang diusung, yakni “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas.”

Kedekatan Polisi dan Masyarakat

Usai rangkaian kegiatan, Kapolda, Dirlantas, serta jajaran pejabat utama Polda Sumbar terlihat bercengkerama dengan jamaah. Mereka menyapa masyarakat, berdialog, dan mendengarkan aspirasi warga dengan penuh kehangatan. Kehadiran polisi dalam nuansa religius ini membuat masyarakat semakin merasa dekat dengan aparat kepolisian.

Tidak sedikit jamaah yang menyampaikan rasa bangganya karena kegiatan keagamaan seperti ini rutin diadakan. “Polisi makin dekat dengan kami. Tidak hanya hadir ketika ada masalah, tetapi juga bersama-sama beribadah. Ini sangat menyejukkan,” ujar salah seorang jamaah.

Menjadi Tradisi Positif

Gerakan Subuh Berjamaah yang digelar Polda Sumbar ini diharapkan dapat menjadi tradisi positif yang terus berlanjut. Bukan hanya menguatkan iman dan takwa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan, kedisiplinan, serta kepatuhan hukum—baik dalam kehidupan sosial maupun di jalan raya.

Dengan wajah penuh semangat, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menutup kegiatan dengan harapan besar: “Semoga Gerakan Subuh Berjamaah ini menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar. Kita mulai dari masjid, dari doa, dari kebersamaan, lalu kita lanjutkan dalam kehidupan sehari-hari.”

TIM RMO

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi